Jumat, 06 September 2013
Rabu, 04 September 2013
apa pendapat kalian tentang refleksi gerakan mahasiswa
jawab : Sebagai seorang pelajar tertinggi, tentu mahasiswa sudah terpelajar, sebab mereka tinggal menyempurnakan pembelajarannya hingga menjadi manusia terpelajar yang paripurna.
Dan pada akhirnya harus mampu mempresentasikan solusi yang dipilih ke orang lain untuk mempertanggung jawabkan pemilihan solusi tersbut
Mengasah Kemampuan Reflektif
Dalam mengembangkan perannya, kaum muda Indonesia perlu mengasah kemampuan reflektif dan kebiasaan bertindak efektif. Perubahan hanya dapat dilakukan karena adanya agenda refleksi (reflection) dan aksi (action) secara sekaligus. Daya refleksi kita bangun berdasarkan bacaan baik dalam arti fisik melalui buku, bacaan virtual melalui dukungan teknologi informasi maupun bacaan kehidupan melalui pergaulan dan pengalaman di tengah masyarakat. Makin luas dan mendalam sumber-sumber bacaan dan daya serap informasi yang kita terima, makin luas dan mendalam pula daya refleksi yang berhasil kita asah. Karena itu, faktor pendidikan dan pembelajaran menjadi sangat penting untuk ditekuni oleh setiap anak bangsa, terutama anak-anak muda masa kini.
Membangun Kebiasaan Bertindak Efektif
Di samping kemampuan reflektif, kaum muda Indonesia juga perlu melatih diri dengan kebiasaan untuk bertindak, mempunyai agenda aksi, dan benar-benar bekerja dalam arti yang nyata. Kemajuan bangsa kita tidak hanya tergantung kepada wacana, ‘public discourse’, tetapi juga agenda aksi yang nyata. Jangan hanya bersikap “NATO”, “Never Action, Talking Only” seperti kebiasaan banyak kaum intelektual dan politikus amatir negara miskin. Kaum muda masa kini perlu membiasakan diri untuk lebih banyak bekerja dan bertindak secara efektif daripada hanya berwacana tanpa implementasi yang nyata.
Melatih Kemampuan Kerja Teknis
Hal lain yang juga perlu dikembangkan menjadi kebiasaan di kalangan kaum muda kita ialah kemampuan untuk bekerja teknis, detil atau rinci. “The devil is in the detail”, bukan semata-mata dalam tataran konseptual yang bersifat umum dan sangat abstrak. Dalam suasana sistim demokrasi yang membuka luas ruang kebebasan dewasa ini, gairah politik di kalangan kaum muda sangat bergejolak. Namun, dalam wacana perpolitikan, biasanya berkembang luas kebiasaan untuk berpikir dalam konsep-konsep yang sangat umum dan abstrak. Pidato-pidato, ceramah-ceramah, perdebatan-perdebatan di ruang-ruang publik biasanya diisi oleh berbagai wacana yang sangat umum, abtrask dan serba enak didengar dan indah dipandang. Akan tetapi, semua konsep-konsep yang bersifat umum dan abstrak itu baru bermakna dalam arti yang sebenarnya, jika ia dioperasionalkan dalam bentuk-bentuk kegiatan yang rinci.
Pemuda, Mahasiswa dan Kesadaran Berkonstitusi
Sekarang ini kita berada dalam suasana memperingati semangat sumpah pemuda yang dikumandangkan pada tahun 1928, delapan puluh tahun yang silam. Sebagai anak bangsa kita telah bersumpah setia untuk bersatu nusa, bersatu bangsa, dan berbahasa persatuan bahasa Indonesia. Ada kekeliruan dalam kita memahami makna persatuan itu, yaitu seakan-akan bersatu dalam uniformitas, termasuk dalam soal bahasa. Salah paham itu tercermin antara lain dalam lagu yang biasa kita nyanyikan, yaitu “satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa kita”. Akibatnya, sumpah pemuda kita maknai hanya mengenal satu bahasa saja, yaitu bahasa Indonesia, dengan mengabaikan dan menafikan bahasa-bahasa daerah yang demikian banyak jumlahnya. Padahal, teks asli sumpah pemuda itu menyatakan bahwa kita “menjunjung bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan”. Artinya, bahasa Indonesia itu adalah bahasa persatuan, bukan satu-satunya bahasa yang diakui oleh bangsa dan negara.
Dalam wujudnya yang paling konkrit, prinsip kebersatuan dan persatuan itu juga kita materialisasikan dalam konsepsi tentang negara konstitusional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. UUD 1945 yang di dalamnya terkandung roh Pancasila itu merupakan piagam pemersatu kita sebagai satu bangsa yang hidup dalam kesatuan wadah NKRI. Di dalam UUD 1945 itu, segala hak dan kewajiban kita sebagai warga negara dipersamakan satu dengan yang lain antar sesama warga negara. Sebagai warga masyarakat, kita beraneka, tetapi sebagai warga negara segala hak dan kewajiban kita sama satu dengan yang lain.
jawab : Sebagai seorang pelajar tertinggi, tentu mahasiswa sudah terpelajar, sebab mereka tinggal menyempurnakan pembelajarannya hingga menjadi manusia terpelajar yang paripurna.
Dan pada akhirnya harus mampu mempresentasikan solusi yang dipilih ke orang lain untuk mempertanggung jawabkan pemilihan solusi tersbut
Mengasah Kemampuan Reflektif
Dalam mengembangkan perannya, kaum muda Indonesia perlu mengasah kemampuan reflektif dan kebiasaan bertindak efektif. Perubahan hanya dapat dilakukan karena adanya agenda refleksi (reflection) dan aksi (action) secara sekaligus. Daya refleksi kita bangun berdasarkan bacaan baik dalam arti fisik melalui buku, bacaan virtual melalui dukungan teknologi informasi maupun bacaan kehidupan melalui pergaulan dan pengalaman di tengah masyarakat. Makin luas dan mendalam sumber-sumber bacaan dan daya serap informasi yang kita terima, makin luas dan mendalam pula daya refleksi yang berhasil kita asah. Karena itu, faktor pendidikan dan pembelajaran menjadi sangat penting untuk ditekuni oleh setiap anak bangsa, terutama anak-anak muda masa kini.
Membangun Kebiasaan Bertindak Efektif
Di samping kemampuan reflektif, kaum muda Indonesia juga perlu melatih diri dengan kebiasaan untuk bertindak, mempunyai agenda aksi, dan benar-benar bekerja dalam arti yang nyata. Kemajuan bangsa kita tidak hanya tergantung kepada wacana, ‘public discourse’, tetapi juga agenda aksi yang nyata. Jangan hanya bersikap “NATO”, “Never Action, Talking Only” seperti kebiasaan banyak kaum intelektual dan politikus amatir negara miskin. Kaum muda masa kini perlu membiasakan diri untuk lebih banyak bekerja dan bertindak secara efektif daripada hanya berwacana tanpa implementasi yang nyata.
Melatih Kemampuan Kerja Teknis
Hal lain yang juga perlu dikembangkan menjadi kebiasaan di kalangan kaum muda kita ialah kemampuan untuk bekerja teknis, detil atau rinci. “The devil is in the detail”, bukan semata-mata dalam tataran konseptual yang bersifat umum dan sangat abstrak. Dalam suasana sistim demokrasi yang membuka luas ruang kebebasan dewasa ini, gairah politik di kalangan kaum muda sangat bergejolak. Namun, dalam wacana perpolitikan, biasanya berkembang luas kebiasaan untuk berpikir dalam konsep-konsep yang sangat umum dan abstrak. Pidato-pidato, ceramah-ceramah, perdebatan-perdebatan di ruang-ruang publik biasanya diisi oleh berbagai wacana yang sangat umum, abtrask dan serba enak didengar dan indah dipandang. Akan tetapi, semua konsep-konsep yang bersifat umum dan abstrak itu baru bermakna dalam arti yang sebenarnya, jika ia dioperasionalkan dalam bentuk-bentuk kegiatan yang rinci.
Pemuda, Mahasiswa dan Kesadaran Berkonstitusi
Sekarang ini kita berada dalam suasana memperingati semangat sumpah pemuda yang dikumandangkan pada tahun 1928, delapan puluh tahun yang silam. Sebagai anak bangsa kita telah bersumpah setia untuk bersatu nusa, bersatu bangsa, dan berbahasa persatuan bahasa Indonesia. Ada kekeliruan dalam kita memahami makna persatuan itu, yaitu seakan-akan bersatu dalam uniformitas, termasuk dalam soal bahasa. Salah paham itu tercermin antara lain dalam lagu yang biasa kita nyanyikan, yaitu “satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa kita”. Akibatnya, sumpah pemuda kita maknai hanya mengenal satu bahasa saja, yaitu bahasa Indonesia, dengan mengabaikan dan menafikan bahasa-bahasa daerah yang demikian banyak jumlahnya. Padahal, teks asli sumpah pemuda itu menyatakan bahwa kita “menjunjung bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan”. Artinya, bahasa Indonesia itu adalah bahasa persatuan, bukan satu-satunya bahasa yang diakui oleh bangsa dan negara.
Dalam wujudnya yang paling konkrit, prinsip kebersatuan dan persatuan itu juga kita materialisasikan dalam konsepsi tentang negara konstitusional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. UUD 1945 yang di dalamnya terkandung roh Pancasila itu merupakan piagam pemersatu kita sebagai satu bangsa yang hidup dalam kesatuan wadah NKRI. Di dalam UUD 1945 itu, segala hak dan kewajiban kita sebagai warga negara dipersamakan satu dengan yang lain antar sesama warga negara. Sebagai warga masyarakat, kita beraneka, tetapi sebagai warga negara segala hak dan kewajiban kita sama satu dengan yang lain.
PKM
K(Program Kreatifitas Mahasiswa Kewirausahaan)
PKM-K merupakan program
pengembangan ketrampilan mahasiswa dalam berwirausaha dan berorientasi pada
profit. Komoditas usaha yang dihasilkan dapat berupa barang atau jasa yang
selanjutnya merupakan salah satu modal dasar mahasiswa berwirausaha dan memasuki
pasar.
•1. PKM-K adalah mahasiswa Keperawatan perguruan tinggi
negeri dan swasta yang sedang mengikuti program S1 dan Diploma. Keanggotaan
mahasiswa dalam kelompok harus berasal dari minimal 2 (dua) angkatan yang
berbeda
•2.
Peserta dapat berkelompok 3-5 orang.
•3.
Peserta hanya diperkenankan mengirimkan 1 PKM
•4.
Peserta belum pernah mempresentasikan karya tulis yang sama pada kompetisi
lain.
•5.
Bagi peserta yang masuk nominasi 10 besar diwajibkan mempresentasikan karya
tulisnya di hadapan Dewan Juri.
KRITERIA
PKMK
•1
Inti Kegiatan Karya kreatif, inovatif dalam membuka peluang usaha
•2
Materi kegiatan Entrepreneurship dalam bidang keperawatan
•3
Strata Pendidikan Mahasiswa Diploma, S1 Keperawatan
•4
Jumlah Anggota 3.5 orang
•Naskah
diserahkan dalam bentuk hardcopy siap terbit (camera ready) serta soft copy
dalam CD dengan format Microsoft Word (doc) dan Adobe Acrobat Reader (pdf).
•Foto
dan gambar kalau perlu disimpan dalam direktori terpisah (sebagai cadangan)
dalam CD.
•Format
gambar yang disarankan adalah JPG, untuk foto bisa berasal dari kamera digital
atau hasil digitasi menggunakan scanner.
•Semua
file disimpan dalam sebuah folder/direktori dengan nama folder/direktori
mengikuti aturan penamaan
•Untuk
setiap file yang disertakan, usahakan untuk memberi nama yang menggambarkan isi
dari file tersebut. Seleksi terhadap karya tulis peserta yang dipandang
memenuhi syarat untuk mengikuti tahap nominasi dilakukan oleh Dewan Juri
Sifat
dan isi tulisan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut
•a.Tulisan
berisi gagasan atau ide yang kreatif untuk mensolusikan suatu permasalahan yang
berkembang dalam dunia keperawatan yang merupakan hasil pemikiran secara
divergen atau pemikiran yang terbuka.
•b.
Tulisan tidak bersifat emosional atau tidak menonjolkan permasalahan subjektif.
•c.
Bersifat asli (bukan karya jiplakan) dan menjauhi duplikasi.
•Tiap
langkah penulisan dirancang secara sistematis dan runtut.
•Materi
berupa semua aspek yang berhubungan dengan dunia keperawatan dan berupa
Entrepreneurship.
•Setiap
kegiatan penulisan oleh mahasiswa harus mendapat bimbingan dari dosen secara
intensif.
Senin, 02 September 2013
PKM - T
PKMT
(Program kreatifitas mahasiswa tekhnologi)
PKM-T
adalahproyek kegiatan yang akan menghasilkan :
Program
bantuan teknologi (mutu bahan baku,protipe,model,peralatan,atau proses
produksi,pengolahan limbah,sistem jaminan mutu)
PKM PENERAPAN
TEKNOLOGI 2 Merupakan program bantuan: (1) Teknologi : mutu bahan baku,
prototipe, model, pera-latan atau proses produksi, pengolahan limbah, sistem
jaminan mutu dll) (2) Manajemen: pemasaran, pembukuan, status usaha dan
lain-lain (3) atau lainnya bagi industri kecil: industri rumahan, pedagang
kecil atau koperasi, sesuai kebutuhan calon mitra program
PKMT
mewajibkan mahasiswa untuk bertukar pikiran dengan mitra terlebih dahulu karena
produk PKMT merupakan solusi atas persoalan prioritas mitra. Dengan demikian,di
dalam usul program harus dilampirkan Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama
dari mitra.
Beda PKMP dan PKMT •
PKMT: menciptakan suatu karya teknologi • Pada PKMT tidak ada lagi penelitian
karena teknologi sudah tersedia
PKM PENERAPAN
TEKNOLOGI6 KELEMAHAN YANG TERJADI PADA JUDUL Terlalu panjang, tidak spesifik
dan tidak menarik (1) Alat Pendeteksi Efektif dan Ekonomis Untuk Mencari Korban
yang masih Hidup di Reruntuhan Paska Bencana (2) Desain dan Realisasi Perangkat
Lunak Digital
Election System
Untuk Pemilihan Kepala Daerah Kota Bandung (3) Rekayasa Mesin Pengasin Telur
Bebek Untuk Memper- cepat Proses Produksi di Desa Sidodadi Karang Tengah Sragen
PKM PENERAPAN
TEKNOLOGI8 KELEMAHAN PADA LATAR BELAKANG 1. Tidak mampu menunjukkan keunggulan
desain teknologi dan manfaatnya berdasarkan data hasil riset/observasi/teori 2.
Berlebihan (ekstensif), seharusnya adalah bersifat intensif (secukupnya)
Tujuan Program •
Memuat hal-hal yang ingin dicapai dalam kegiatan PKM • Nyatakan secara tepat,
jelas dan ringkas
LUARAN YANG
DIHARAPKAN • Inovasi teknologi tepat guna • Artikel atau paten
PKM PENERAPAN
TEKNOLOGI16 KELEMAHAN PADA METODE KEGIATAN 1. Metode tidak rinci dan tidak
terukur 2. Alat ukur keberhasilan tidak jelas 3. Kurang melibatkan khalayak
sasaran
PKM PENERAPAN TEKNOLOGI17 KELEMAHAN PADA RINCIAN BIAYA Alokasi biaya
lebih banyak pada kegiatan penunjang, bukan kegiatan utama Alokasi yang tidak
boleh: (1) Melebihi pagu Rp 10 juta, kecuali ada dana tambahan dari fihak lain
(2) Honor kegiatan (3) Tidak rinci, tidak wajar dan tidak jelas peruntukannya
Rekapitulasi biaya terdiri atas: 1. Bahan habis pakai 2. Peralatan penunjang PKM
3. Perjalanan 4. Lain-lain
PKM-KARSA CIPTA (PKM-KC)
Merupakan
program
penciptaan
yang didasari
atas karsa
dan nalar
mahasiswa
• Bersifat
konstruktif serta
menghasilkan
suatu sistem,
desain,
model/barang atau
prototipe
dan sejenisnya
• Karya
cipta tersebut mungkin
belum memberikan
nilai
kemanfaatan
langsung bagi
pihak lain
Kriteria PKM-KC
Kriteria
PKM-KC
1 Inti
Kegiatan Karya kreatif, inovatif dalam ilmu
pengetahuan,
teknologi dan seni
2 Materi
kegiatan Semua bidang ilmu atau yang
relevan,
lintas bidang dianjurkan
3 Strata Pendidikan
Diploma, S1
4 Jumlah
Anggota 3-5 orang
5 Jml Kel /
Dosen
Pendamping
Maks 3
kelompok
6 Alokasi
Pendanaan Maks Rp. 12.500.000,-
7 Bentuk
Usulan Usulan kegiatan
8 Laporan/
Luaran Sistem, desain, barang, prototipe
dan artikel
Sistematika
Penyusunan Proposal PKM-KC
Judul
Program
Latar
Belakang Masalah
Perumusan Masalah
Tujuan
Program
Luaran
Yang Diharapkan
Kegunaan
Program
Tinjauan
Pustaka
Metodologi Pelaksanaan Program
Jadwal
Kegiatan Program
Rancangan
Biaya
Pustaka
Acuan
Nama dan
Biodata Ketua serta Anggota Kelompok
Nama dan
Biodata Dosen Pendamping
Lampiran-lain-lain
Judul PKM-KC
• Judul
kegiatan PKM-KC
hendaklah
singkat dan spesifik,
tetapi cukup
jelas memberi
gambaran
mengenai kegiatan
PKM yang
diusulkan
Perumusan
Masalah
• Rumuskan
dengan jelas ide yang akan
dikonstruksikan
Perumusan masalah tidak
harus dalam
bentuk pertanyaan.
Latar
Belakang Masalah
• Berisi
uraian proses dalam mengidentifikasi ide
yang akan
dikonstruksikan dengan merujuk
berbagai
sumber pustaka, persoalan di PT,
persoalan,
kebutuhan atau tantangan masyarakat
dari sudut
pandang mahasiswa
Tujuan
Program
8
Nyatakan
tujuan yang akan dicapai
secara
spesifik yang diharapkan
terwujud
setelah kegiatan PKM-KC
selesai.
Luaran Yang
Diharapkan
• Nyatakan
secara jelas
luaran yang
diharapkan
• Luaran
bisa berupa
prototype
alat/mesin,
software,
sistem,
model,
desain, miniatur,
dll yang
terukur
Tinjauan
Pustaka
• Usahakan
pustaka terbaru, relevan dan asli dari jurnal
ilmiah, atau
sumber otentik lain.
• Tinjauan
Pustaka mengacu pada Daftar Pustaka.
• Tinjauan
Pustaka bukan kumpulan teori, namun
merupakan
rangkaian hasil yang sudah dikenali dan
mempunyai
sebuah atau beberapa alur pikir tentang
terjadinya
suatu peristiwa ilmiah (mechanism of action)
dari suatu
ide kreatif yang akan dikonstruksikan.
Rambu-Rambu
PKMKC
• Sesuai
dengan bidang Ilmu, lintas bidang dianjurkan
• Ada
Tinjauan Pustaka. Utamakan sumbernya dari
jurnal.
• Tidak ada
kegiatan penelitian, yang ada hanya uji
coba/setting
alat, kalibrasi dsb.
• Tidak ada
Metode Penelitian, yang ada hanya
Metode
Pelaksanaan Program
• Ada daftar
pustaka, pustaka yang diacu dalam
naskah harus
sesuai dengan daftar pustaka
• TIDAK
PERLU ADA KERJASAMA DENGAN MITRA,
mengingat
output yang belum memberikan nilai
kemanfaatan
langsung bagi pihak lain
Minggu, 01 September 2013
Pengabdian kepada Masyarakat adalah pengalaman ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang dilakukan oleh perguruan tinggi secara melembaga dan langsung kepada masyarakat untuk turut mensukseskan terciptanya masyarakat Indonesia yang adil dan sejahtera berdasarkan Pancasila serta meningkatkan misi dan fungsi perguruan tinggi.
Kegiatan PKM Unesa memiliki beberapa tujuan yaitu:
Kegiatan PKM Unesa memiliki beberapa tujuan yaitu:
- mengembangkan SDM ke arah terciptanya manusia pembangunan,
- mengembangkan masyarakat kearah terciptanya masyarakat belajar,
- meningkatkan kepekaan sosial tenaga akademik dan mahasiswa terhadap masalah-masalah yang timbul dalam masyarakat,
- mengembangkan sistem pendidikan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, asas yang dianut dalam pelaksanaan kegiatan PKM adalah:
- kelembagaan, dalam arti pengamalan Ipteks langsung pada masyarakat atas nama perguruan tinggi,
- ilmu amaliah dan amal ilmiah, dalam arti setiap kegiatan PKM harus berdasarkan metode ilmiah,
- kerjasama, dalam arti dijiwai semangat kekeluargaan dan kegotongroyongan,
- kesinambungan, dalam arti PKM dilaksanakan secara terus-menerus sehingga menunjukkan hasil yang nyata,
- edukatif dan pengembangan dalam arti kegiatan PKM ditujukan pada pengembangan potensi masyarakat agar mampu mandiri.Di samping kegiatan – kegiatan seperti tersebut di atas, LPM Unesa dipercaya menangani beberapa kegiatan, baik yang berskala nasional maupun regional di antaranya bekerjasama dengan berbagai pihak antara lain:
- Pemberdayaan Perempuan Penggerak Ekonomi Lokal (P3EL) di Provinsi Jawa Timur;
- Penulisan Buku SMK;
- Kegiatan Program Pendampingan SMK Negeri Tahun 2009 di Wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT);
- Pemberdayaan Masyarakat Tentang Pengelolaan Sampah di Kabupaten Sumenep;
- Kuliah Kerja Nyata (KKN) Keaksaraan Fungsional (KF) Tematik di Kota Surabaya;
- Pembinaan SMK di Pondok Pesantren di Provinsi Jawa Timur;
- Pembinaan SMK Berbasis Keunggulan Lokal;
- Pembelajaran CTL di banyak sekolah di Jawa Timur;
- Pembelajaran Berbasis Multimedia Edu-Tainment Bagi TK dan PAUD di Jawa Timur;
- Pembinaan bagi Penyelenggara Pendidikan Penyetaraan di Kota Surabaya;
- Pembekalan Pengawas TK-SD/SLB-SMU se-Kabupaten Gresik;
- KKN Tematik di wilayah Kabupaten Gresik;
- Pendidikan dan Pelatihan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM);
- Pembelajaran KKN Pemberdayaan Masyarakat, khususnya tentang tema Keluarga Berencana (KB);
- Pembekalan Pengawas TK-SD/SLB-SMU se-Kecamatan Bangil;
- Pemberdayaan Masyarakat Tentang Pengelolaan Sampah di Kota Surabaya;
- IPTEKS Bagi Masyarakat (IbM) Program DP2M Dikti Depdiknas;
- IPTEKS Bagi Kewirausahaan (IbK) Program DP2M Dikti Depdiknas;
- IPTEKS Bagi Produksi Ekspor (IbPE) Program DP2M Dikti Depdiknas;
- IPTEKS Bagi Kewirausahaan Kampus (IbKK) Program DP2M Depdiknas Dikti;
- Peningkatan Tenaga Kependidikan (PTK) Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI);
- Beberapa Pameran Keaksaraan International
- Beberapa Pameran Teknologi Tepat Guna (TTG)
- PERWALIAN / KEPENASEHATAN
- Perwalian adalah kegiatan dosen Penasehat Akademik (PA) yang bertujuan membantu mahasiswa menyelesaikan program studinya dengan baik, sesuai dengan minat dan kemampuan, sedemikian rupa sehingga berkat bantuan tersebut mahasiswa mampu menumbuhkan wawasan dalam berpikir dan berperilaku sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini.
- Setiap dosen tetap Fakultas Ekonomi yang sudah berstatus PNS wajib menjadi Penasehat Akademik (PA) dari sejumlah mahasiswa yang ditetapkan oleh Pembantu Dekan I secara tertulis atas usul Ketua Jurusan/Program studi.
- Pembimbing Akademik tidak dibenarkan meninggalkan tempat atau keluar kota pada masa perwalian/menyusun rencana studinya untuk semester yang akan berjalan, kecuali karena tugas fakultas / universitas.
- Dosen Wali (PA) berkewajiban memberikan bimbingan secara teratur selama masa studi, dengan rincian sebagai berikut :
- Memberikan informasi tentang pemanfaatan sarana dan prasana penunjang bagi kegiatan akademik dan non akademik di Universitas Tadulako.
- Membantu mahasiswa dalam mengatasi masalah-masalah akademik.
- Membantu mahasiswa dalam mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik sehingga tumbuh kemandirian belajar sebagai seorang ahli.
- Membuat catatan tentang perkembangan dan peningkatan prestasi anak bimbingannya per semester
- Memberikan rekomendasi tentang tingkat keberhasilan belajar mahasiswa untuk keperluan tertentu.
- Membantu mahasiswa dalam mengembangkan sikap yang sesuai dengan Pancasila.
- Membantu mahasiswa mengembangkan wawasan belajar keilmuan secara mandiri sepanjang hayat.
- Memberi peringatan terhadap mahasiswa yang lP-nya selama 2 semester berturut- turut kurang dari 2, dan SKS yang dicapai kurang dari 16 SKS.
- Pada saat registrasi akademik setiap awal semester PA berkewajiban melaksanakan tugas kepenasehatannya, antara lain:
- Melaksanakan tugasnya berdasarkan tata aturan kepenasehatan.
- Memperhatikan hasil belajar mahasiswa asuhannya baik secara perorangan maupun kelompok.
- Dalam melaksanakan tugasnya, Dosen Wali/PA dapat meminta bantuan kepada unit- unit kerja lainnya.
- Kegiatan kepenasehatan dikoordinasikan oleh PD I terutama dalam masalah akademik, dan PD III dalam masalah non akademik (kemahasiswaan).
- Setiap dosen Wali / PA selalu memperhatikan kode etik kehidupan akademik.
Hubungan antara IMTAQ dan IPTEK dalam kehidupan mahasiswa
•Pengertian IMTAQ :yaitu unsur-unsur dasar yang dapat digunakan sebagai pedoman penyusunan target sasaran hasil bentukan perilaku yang dimiliki oleh dunia pendidikan. Unsur-unsur dasar tersebut menurut Durkheim terdiri dari: disiplin, kebutuhan untuk mampu mengontrol, mengendalikan, mengekang diri terhadap keinginan-keinginan yang melampaui batas, keterikatan dengan kelompok masyarakat yang ada dalam suatu komunitas kehidupan, dan otonomi dalam makna menyangkut keputusan pribadi dengan mengetahui dan memahami sepenuhnya konsekuensi-konsekuensi dari tindakan atau perilaku yang diperbuat.
•Imtaq merupakan wahana yang akan mengarahkan dunia pendidikan menuju target yang dituju, yakni menciptakan generasi beriman dan berilmu yang mampu bersaing dan beriman kepada Allah SWT. Imtaq (SQ) akan menjadi peneguh karakter penerus bangsa guna menjaga nilai moral bangsa di tengah era globalisasi.
•Disiplin yang tinggi dan seimbang dapat menjadikan siswa mampu mengontrol segala sesuatu yang ada di sekelilingnya. Kemampuan tersebut akan membawa siswa menuju ke kepribadian yang bijaksana. Kebijaksanaan itulah yang akan membuat siswa mampu mengendalikan diri dan lingkungannya, sebagai life skill yang kelak akan berguna saat dia harus terjun ke masyrakat.
•Disiplin yang tinggi dan seimbang dapat menjadikan siswa mampu mengontrol segala sesuatu yang ada di sekelilingnya. Kemampuan tersebut akan membawa siswa menuju ke kepribadian yang bijaksana. Kebijaksanaan itulah yang akan membuat siswa mampu mengendalikan diri dan lingkungannya, sebagai life skill yang kelak akan berguna saat dia harus terjun ke masyrakat.
•IPTEK juga mempunyai sisi positif, diantaranya adalah sebagai berikut.
•- IPTEK mampu meringankan masalah yang dihadapi manusia.
•- IPTEK mengurangi pemakaian bahan – bahan alami yang semakin langka.
• HUBUNGAN antara IMTAQ dan IPTEK dalam KEHIDUPAN MAHASISWA beserta TOKOH dan KARYANYA IPTEK adalah sesuatu dengan sarana pemikiran manusia dan penciptaan alat-alat yang dapat mendukung kegiatan praktis dengan jalan dimana yang fungsinya sendiri untuk membantu segala jenis kebutuhan manusia, agar sesuatu dapat dilakukan dengan mudah. Sedangkan IMTAQ merupakan wahana yang akan mengarahkan dunia pendidikan menuju target yang dituju, yakni menciptakan generasi beriman dan berilmu yang mampu bersaing dan beriman kepada Allah SWT.
• KH Hasyim Asyari yang lahir di Desa Gedang, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, 10 April 1875 merupakan salah satu penggagas pendirian organisasi Nahdlatul Ulama serta salah satu tokoh yang menerapkan sistem pendidikan IMTAQ dan IPTEK dalam derajat yang sama dengan mendirikan Pondok Pesantren Tebu Ireng di Jombang Jawa Timur.
•Pada tahun 1899 Beliau mendirikan Pesantren Tebu Ireng dimana selain materi pelajaran mengenai pengetahuan agama Islam, ilmu syari’at, dan bahasa Arab, pelajaran umum juga dimasukkan ke dalam struktur kurikulum pengajarannya. Pesantren Tebuireng telah banyak memberikan konstribusi dan sumbangan kepada masyarakat luas terutama dalam dunia pendidikan Islam di Indonesia yang mana sistem pengajaranya banyak membentuk generasi-generasi penerus bangsa yang memiliki kemampuan unggul dan berbudi pekerti luhur.
Langganan:
Postingan (Atom)